Data Berbasis Desa
APPKALSEL.com | Developer Aplikasi Kalimantan Selatan | Assalamu’alaikum Wr.Wb
Konsep manajemen data berbasis desa sebenarnya bukanlah materi yang berat untuk dicerna dan dipahami. Desa dalam konteks ini adalah sebuah ekosistem terkecil yang secara akumilatif akan membentuk sebuah kecamatan, selanjutnya kabupaten, provinsi, dan akhirnya membentuk sebuah negara. Dalam bahasan ini, saya tidak membedakan apakah elemen terkecil itu berbentuk Pemerintahan Desa, ataupun Kelurahan. Selanjutnya saya hanya akan menyebutnya sebagai Pemerintah Desa.
Pemerintahan Desa merupakan elemen terkecil dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Data Desa harusnya juga dapat dijadikan sebagai elemen terkecil dalam struktur data nasional. Sayangnya, Struktur Data Nasional kita tidak dibentuk dengan sistem seperti itu.
Metode Pendataan berkala sebenarnya sudah tidak relevan lagi dilaksanakan di era digital seperti saat ini. Internet dapat dimanfaatkan untuk membangun sebuah struktur data realtime yang dapat berubah setiap saat. Sektor pembangunan yang perlu dipikirkan bersama untuk membangun struktur data realtime tersebut adalah penguatan di sektor infrastruktur jaringan.
Permasalahan keterbatasan akses internet di beberapa wilayah, terutama di daerah pedalaman, selalu menjadi alasan untuk masih mengalokasikan anggaran untuk sesuatu yang –sebelumnya sudah saya sebut sebagai– “Sudah Tidak Relevan”, yaitu PENDATAAN. Akhirnya, setiap Satuan Kerja Pemerintah di setiap tingkatnya, masih melaksanakan kegiatan pendataan, sensus, verifikasi, atau apapun istilahnya.
“Bahkan kegiatan pendataan yang dilakukan secara digital melalui aplikasi pendataan sekalipun, menurut saya, itu hanya sebatas digitalisasi data, dan masih belum bisa menghasilkan produk data realtime.”
ORCA TECH
Logikanya adalah, “Siapa yang lebih mengetahui jumlah anggota keluarga dalam 1 KK? Apakah Kepala Desa? atau Kepala Keluarganya?” Jika skala logika ini sedikit diperbesar, “Siapa yang lebih mengetahui jumlah KK pada suatu Desa? Apakah Camat? atau Kepala Desanya?” Sampai skala ini, kita sudah dapat melihat signifikasi permasalahan dalam data, yaitu bahwa pihak yang paling mengetahui kondisi data ril secara realtime, adalah pihak yang lebih dekat dan/atau bersentuhan langsung dengan objek data.
Hingga hari ini, saya masih dan hanya membayangkan sebuah struktur data yang terintegrasi dari elemen pemerintahan terkecil, yaitu Pemerintah Desa, dengan Pemerintah Kecamatan, yang secara komulatif selanjutnya disebut sebagai Data Kecamatan. Integrasi Data Kecamatan ini di level selanjutnya akan menjadi Data Kabupaten, Data Provinsi, dan akhirnya akan membentuk Data Nasional yang updatenya dipastikan Realtime.
Memang tidak mudah untuk membangun prototype aplikasi data yang terintegrasi dari Desa hingga Pusat seperti yang saya uraikan di atas. Tetapi melihat infrastuktur jaringan dan fasilitas koneksi internet yang sudah hampir merata hingga ke ilayah pedesaan, ORCA TECH meyakini bahwa konsep tersebut bukanlah sekedar mimpi atau hayalan belaka.
Dalam beberapa kesempatan ORCA TECH telah melakukan upaya untuk membangun konsep Data Berbasis Desa tersebut. Namun disadari bahwa untuk meujudkan konsep tersebut bukanlah hal mudah. diperlukan adanya dukungan dari semua pihak terkait.
Follow IG : @orcatech.co.id – Prototype Konsep Sistem Manajemen Data Berbasis Desa .
Read on IG: Orca Tech Team kembali melakukan kegiatan Kampanye “Manajemen Data Berbasis Desa”.